Dalam banyak hadits tentang fitnah, Nabi Muhammad SAW telah bersabda mengenai fitnah ini secara detail. Bagaimana bahaya fitnah hingga apa saja hukuman bagi yang suka memfitnah. Juga dijelaskan bahwa di dunia ini akan banyak terjadi berbagai macam fitnah mulai dari fitnah wanita, fitnah dajjal di hari akhir kelak, fitnah harta dan fitnah yang terjadi antara sesama muslim.
Kata fitnah berasal dari bahasa Arab (اŮŮŮŘŞŮŮŮŘŠŮ) yang bermakna ujian dan cobaan. Di dalam Al-Qurâan dan hadits tentang larangan fitnah sendiri ada banyak, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan. Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah. Juga dijelaskan kondisi zaman yang dipenuhi fitnah yang bermacam macam.
Salah satu bahaya fitnah adalah bisa menimbulkan kesengsaraan. Oleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan bisa jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat dan menjadi bahan cemoohan. Sedangkan bagi yang memfitnah sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan menjauhinya.
Perbuatan fitnah ini sangatlah dibenci oleh ALLAH SWT dan dilarang keras menurut syariat agama islam. Bahkan dikatakan jika fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Maka dari itu kita dilarang memfitnah siapapun juga karena hanya menimbulkan kerusakan dan yang memfitnah akan mendapatkan dosa besar. Hal ini bisa ditemui di dalil hadits tentang fitnah dimana Nabi Muhammad SAW sudah menjelaskan seputar fitnah ini.
Dan langsung saja untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang fitnah dalam islam lengkap tulisan bahasa arab dan artinya.
Hadits Tentang Fitnah
ŘŁŮŮŮŮ ŘŁŮبŮا ŮŮŘąŮŮŮŘąŮŘŠŮ ŮŮاŮŮ ŮŮاŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ -ŘľŮ٠اŮŮŮ ŘšŮŮŮ ŮŘłŮŮ - ÂŤ ŮŮŘŞŮŮŮاعŮب٠اŮزŮŮŮ ŮاŮŮ ŮŮŮŮŮŮبŮ؜٠اŮŮŘšŮŮŮŮ Ů ŮŮŘŞŮظŮŮŮع٠اŮŮŮŮŘŞŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŮŮ٠اŮŘ´ŮŮŘŮŮ ŮŮŮŮŮŮŘŤŮع٠اŮŮŮŮŘąŮŘŹŮ Âť. ŮŮاŮŮŮا ŮŮŮ Ůا اŮŮŮŮŘąŮŘŹŮ ŮŮاŮŮ ÂŤ اŮŮŮŮŘŞŮŮŮ Âť
Artinya: “Zaman akan semakin dekat, dicabutnya ilmu, akan timbul fitnah-fitnah, dimasukkan (ke dalam hati) sifat kikir dan akan banyak al harj”, mereka (para shahabat) bertanya: “Apakah al harj,wahai Rasulullah?”, beliau menjawab: “Pembunuhan”. HR. Bukhari dan Muslim.
Ů Ůا ŘŁŮŮŮت٠بŮŮ ŮŘŮŘŻŮŮŘŤŮ ŮŮŮŮŮ Ůا ŘŮŘŻŮŮŘŤŮا Ůا٠تŮبŮŮŮŘşŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮŮŮ Ů ŘĽŮŮاŮŮ ŮŮاŮŮ ŮŮبŮŘšŮŘśŮŮŮŮ Ů ŮŮŘŞŮŮŮŘŠŮ.
Artinya: “Tidak anda berbicara dengan suatu kaum sebuah pembicaraan yang tidak bisa dipahami oleh akal mereka kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian dari mereka”. HR.Muslim.
ŮŮŮ Ů ŮŮبŮŮŮ Ů ŮŮ٠اŮŘŻŮŮŮŮŮŮا ŘĽŮŮŮŮا بŮŮŮاإ٠ŮŮŮŮŘŞŮŮŮŘŠŮ
“Tidaklah akan tersisa dari dunia ini melainkan cobaan dan fitnah.” (HR. Ibnu Majah)
ŮŮاŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮ ŘľŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŮŮŮŮ Ů ŘłŮŮŮŘŁŮŘŞŮŮŮ ŘšŮŮŮ٠اŮŮŮŮاس٠سŮŮŮŮŮات٠؎ŮŘŻŮŮاؚŮات٠ŮŮŘľŮŘŻŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮا اŮŮŮŮاذŮب٠ŮŮŮŮŮŮŘ°ŮŮب٠ŮŮŮŮŮŮا اŮŘľŮŮادŮŮŮ ŮŮŮŮؤŮŘŞŮŮ ŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮا اŮŮŘŽŮا،ŮŮŮ ŮŮŮŮŘŽŮŮŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮا اŮŮŘŁŮŮ ŮŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮءŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮا اŮŘąŮŮŮŮŮŮبŮŘśŮŘŠŮ ŮŮŮŮŮŮ ŮŮŮ Ůا اŮŘąŮŮŮŮŮŮبŮŘśŮŘŠŮ ŮŮاŮ٠اŮŘąŮŮŘŹŮŮ٠اŮŘŞŮŮاŮŮŮŮ ŮŮŮ ŘŁŮŮ Ůع٠اŮŮŘšŮا٠ŮŮŘŠŮ
Rasulullah saw. bersabda: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia. Pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah Ruwaibidlah itu?” beliau menjawab: “Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan orang banyak (umat).” (HR. Ibnu Majah)
ŘłŮŘŞŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘŞŮŮ٠اŮŮاؚŮŘŻŮ ŮŮŮŮŮا ŘŽŮŮŮع٠٠ŮŮ٠اŮŮŮŮا،ŮŮ Ů ŮاŮŮا،٠٠ŮŮŮا ŘŽŮع٠٠٠اŮŮ ŮاشŮŮ ŮاŮ٠اشŮŮ ŮŮŮا ŘŽŮŘą ٠٠اŮŘłŮŮاؚŮŮ. Ů ŮŮŮ ŘŞŮŘ´ŮŘąŮŮŮŮ ŮŮŮا ŘŞŮŘłŮŘŞŮŘ´ŮŘąŮŮŮŮŮ ŮŮŮ ŮŮŮ ŮŮŘŹŮŘŻŮ Ů ŮŮŮŘŹŮŘŁŮ ŘŁŮŮŮ Ů ŮŘšŮاذا٠ŮŮŮŮŮŮŘšŮذ٠بŮŮŮ
âKelak akan ada banyak kekacauan dimana di dalamnya orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik daripada yang berusaha (dalam fitnah). Siapa yang menghadapi kekacauan tersebut maka hendaknya dia menghindarinya dan siapa yang mendapati tempat kembali atau tempat berlindung darinya maka hendaknya dia berlindung.â (HR. Al-Bukhari no. 3601 dan Muslim no. 2886)
ŘłŮŘŞŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘŞŮŮŮ ŮŮŮŮŘąŮŮŮŘŠŮ ŮŮŘĽŮŘ°Ůا ŮŮاŮŮ ŮŮŘ°ŮŮŮŮŮ ŮŮاŮŮŘłŮع٠سŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮاتŮŮŘŽŮŘ°Ů ŘłŮŮŮŮا٠٠ŮŮŮ ŘŽŮŘ´ŮبŮ
âKelak akan ada banyak kekacauan dan perpecahan. Jika sudah seperti itu maka patahkanlah pedangmu dan pakailah pedang dari kayu.â (HR. Ahmad no. 20622)
٠ا ŘŞŘąŮŘŞ بؚد٠ŮŘŞŮŘŠ Ů٠أ؜ع ŘšŮ٠اŮع؏ا٠٠٠اŮŮساإ
âTidak aku tinggalkan di masa setelah aku nanti fitnah yang lebih memadharati kaum lelaki dari pada fitnah wanita.â (HR Bukhari 5096, Muslim 2740).
ŘŞŮŘšŮŮŮŮŘ°ŮŮا بŮاŮŮŮŮ Ů ŮŮ٠اŮŮŮŮŘŞŮŮŮ Ů Ůا ظŮŮŮع٠٠ŮŮŮŮŮا ŮŮŮ Ůا بŮءŮŮŮ
âBerlindunglah kalian kepada Allah dari segala fitnah, baik yang tampak ataupun yang tersembunyiâ (HR Muslim : 2867).
Ůا٠تŮŮŮŮŮ٠٠اŮŘłŮŮاؚŮŘŠŮ ŘŮŘŞŮŮŮ ŘŞŮŮŮŘŞŮŘŞŮŮŮ ŮŮŘŚŮŘŞŮاŮŮ ŘšŮظŮŮŮŮ ŮŘŞŮاŮŮ ŮŮŮŮŮŮŮ٠بŮŮŮŮŮŮŮŮ Ůا Ů ŮŮŮŘŞŮŮŮŘŠŮ ŘšŮظŮŮŮŮ ŮŘŠŮ ŘŻŮŘšŮŮŮŘŞŮŮŮŮ Ůا ŮŮاŘŮŘŻŮŘŠŮ ŮŮŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮبŮŘšŮŘŤŮ ŘŻŮŘŹŮŮاŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘ°ŮŮابŮŮŮŮŮ ŮŮŘąŮŮŮب٠٠ŮŮŮ ŘŤŮŮاŮŘŤŮŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŮŮ Ů ŮŮزŮŘšŮŮ Ů ŘŁŮŮŮŮŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮ ŮŮŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮŮŮبŮ؜٠اŮŮŘšŮŮŮŮ Ů ŮŮŘŞŮŮŮŘŤŮع٠اŮزŮŮŮاŮزŮŮŮ ŮŮŮŮŘŞŮŮŮاعŮب٠اŮزŮŮŮ ŮاŮŮ ŮŮŘŞŮظŮŮŮع٠اŮŮŮŮŘŞŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŘŤŮع٠اŮŮŮŮŘąŮŘŹŮ ŮŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮŘŞŮŮŮ ŮŮŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮŮŮŘŤŮع٠ŮŮŮŮŮŮ٠٠اŮŮŮ ŮاŮŮ ŮŮŮŮŮŮŮŮ؜٠ŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮŮŮŮ ŮŮ ŘąŮبŮ٠اŮŮŮ ŮاŮŮ Ů ŮŮŮ ŮŮŮŮبŮŮŮ ŘľŮŘŻŮŮŮŘŞŮŮŮ ŮŮŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮŘšŮŘąŮŘśŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŮŮŮ٠اŮŮŮŘ°ŮŮ ŮŮŘšŮŘąŮŘśŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ: Ůا٠أŮŘąŮب٠ŮŮ٠بŮŮŮŘ ŮŮŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮŘŞŮءŮاŮŮŮ٠اŮŮŮŮاس٠ŮŮ٠اŮŮبŮŮŮŮŮاŮŮ ŮŮŘŮŘŞŮŮŮ ŮŮŮ ŮŘąŮ٠اŮŘąŮŮŘŹŮŮ٠بŮŮŮبŮع٠اŮŘąŮŮŘŹŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŮŮŮŮ: ŮŮا ŮŮŮŮŘŞŮŮŮŮ Ů ŮŮŮاŮŮŮŮŘ ŮŮŘŮŘŞŮŮŮ ŘŞŮءŮŮŮؚ٠اŮŘ´ŮŮŮ Ůس٠٠ŮŮŮ Ů ŮŘşŮŘąŮبŮŮŮا ŮŮŘĽŮŘ°Ůا ءŮŮŮŘšŮŘŞŮ ŮŮŘąŮآŮŮا اŮŮŮŮاس٠ŮŮŘšŮŮŮ٠آ٠ŮŮŮŮا ŘŁŮŘŹŮŮ ŮŘšŮŮŮŮŮ ŮŮŘ°ŮŮŮŮŮ ŘŮŮŮŮŮ Ůا٠ŮŮŮŮŮŮؚ٠ŮŮŮŮŘłŮا ŘĽŮŮŮŮ ŮاŮŮŮŮا ŮŮŮ Ů ŘŞŮŮŮŮ٠آ٠ŮŮŮŘŞŮ Ů ŮŮŮ ŮŮبŮŮŮ ŘŁŮŮŮ ŮŮŘłŮبŮŘŞŮ ŮŮŮ ŘĽŮŮŮŮ ŮاŮŮŮŮا ŘŽŮŮŮŘąŮا
âTidak akan terjadi hari kiamat sehingga dua kelompok besar saling berperang dan banyak terbunuh di antara dua kelompok tersebut, yang seruan mereka adalah satu. Dan hingga dibangkitkannya para Dajjal lagi pendusta hampir 30 orang, semuanya mengaku bahwa dirinya Rasulullah, dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa, zaman berdekatan, fitnah menjadi muncul, banyak terjadi pembunuhan, berlimpah ruahnya harta di tengah kalian sehingga para pemilik harta bingung terhadap orang yang akan menerima shadaqahnya. Sampai dia berusaha menawarkannya kepada seseorang namun orang tersebut berkata: âSaya tidak membutuhkannyaâ; orang berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan. Ketika seseorang lewat pada sebuah kuburan dia berkata: âAduhai jika saya berada di sanaâ; terbitnya matahari dari sebelah barat dan apabila terbit dari sebelah barat di saat orang-orang melihatnya, mereka beriman seluruhnya (maka itulah waktu yang tidak bermanfaat keimanan bagi setiap orang yang sebelumnya dia tidak beriman atau dia tidak berbuat kebaikan dengan keimanannya).
ŘšŮŮŮ ŘŁŮبŮŮ ŮŮŘąŮŮŮŘąŮŘŠŮ ŘŁŮŮŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘľŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŮŮŮŮ Ů ŮŮاŮŮ ŘŁŮŘŞŮŘŻŮŘąŮŮŮŮ Ů Ůا اŮŮŮ ŮŮŮŮŮس٠ŮŮاŮŮŮا اŮŮŮ ŮŮŮŮŮس٠ŮŮŮŮŮا Ů ŮŮŮ Ůا٠دŮŘąŮŮŮŮ Ů ŮŮŮŮ ŮŮŮا٠٠ŮŘŞŮاؚŮŘ ŮŮŮŮاŮŮ ŘĽŮŮŮ٠اŮŮŮ ŮŮŮŮŮس٠٠ŮŮŮ ŘŁŮŮ ŮŮŘŞŮŮ ŮŮŘŁŮŘŞŮŮ ŮŮŮŮ٠٠اŮŮŮŮŮŮا٠Ů؊٠بŮŘľŮŮاŮŘŠŮ ŮŮŘľŮŮŮا٠٠ŮŮزŮŮŮا؊٠ŮŮŮŮŘŁŮŘŞŮŮ ŮŮŘŻŮ Ř´ŮŘŞŮŮ Ů ŮŮŘ°Ůا ŮŮŮŮŘ°ŮŮŮ ŮŮŘ°Ůا ŮŮŘŁŮŮŮŮŮ Ů ŮاŮŮ ŮŮŘ°Ůا ŮŮŘłŮŮŮŮŮ ŘŻŮŮ Ů ŮŮŘ°Ůا ŮŮŘśŮŘąŮب٠ŮŮŘ°Ůا ŮŮŮŮŘšŮءŮŮ ŮŮŘ°Ůا Ů ŮŮŮ ŘŮŘłŮŮŮاتŮŮŮ ŮŮŮŮŘ°Ůا Ů ŮŮŮ ŘŮŘłŮŮŮاتŮŮŮ ŮŮŘĽŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŘŞŮ ŘŮŘłŮŮŮاتŮŮŮ ŮŮبŮŮŮ ŘŁŮŮŮ ŮŮŮŮŘśŮŮ Ů Ůا ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŘŁŮŘŽŮŘ°Ů Ů ŮŮŮ ŘŽŮءŮاŮŮاŮŮŮ Ů ŮŮءŮŘąŮŘŮŘŞŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŘŤŮŮ Ů٠ءŮŘąŮŘŮ ŮŮ٠اŮŮŮŮاع
Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, âTahukah kalian siapakah orang yang muflis (bankrap) itu? Para sahabat menjawab, âOrang yang muflis (bankrap) diantara kami adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya harta.â Rasulullah SAW bersabda, âOrang yang muflis (bankrap) dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) melaksanakan shalat, menjalankan puasa dan menunaikan zakat, namun ia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si ini, menuduh si ini (memfitnah), memakan harta ini dan menumpahkan darah si ini serta memukul si ini. Maka akan diberinya orang-orang tersebut dari kebaikan-kebaikannya. Dan jika kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah keburukan dosa-dosa mereka, lalu dicampakkan padanya dan ia dilemparkan ke dalam neraka. [HR: Muslim No. 2581]
ŘšŮŘľŮŮ ŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮ٠بŮŘ´ŮŮŮŘĄŮ ŘłŮŮ ŮŘšŮŘŞŮŮŮ Ů ŮŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘľŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŮ ŮŮا ŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŘąŮŮŘ ŮŮاŮŮ: âŮ ŮŮ٠اسŮŘŞŮŘŽŮŮŮŮŮŮŘ§Ř â ŮŮاŮŮŮا: ابŮŮŮŘŞŮŮŮŘ ŮŮŮŮاŮ٠اŮŮŮŮبŮŮŮŮ ŘľŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŮŮŮŮ Ů: âŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮŮŘŮ ŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŮŮŮŮŮا ŘŁŮŮ ŮŘąŮŮŮ٠٠ا٠ŮŘąŮŘŁŮŘŠŮâŘ ŮŮاŮŮ: ŮŮŮŮŮ ŮŮا ŮŮŘŻŮŮ ŮŘŞŮ ŘšŮا،ŮŘ´ŮŘŠŮ ŮŮŘšŮŮŮ٠اŮبŮŘľŮŘąŮŘŠŮ Ř°ŮŮŮŘąŮŘŞŮ ŮŮŮŮŮŮ ŘąŮŘłŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘľŮŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘłŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŘšŮŘľŮŮ ŮŮŮ٠اŮŮŮŮŮ٠بŮŮŮ: ŮŮŘ°Ůا ŘŮŘŻŮŮŘŤŮ ŘľŮŘŮŮŘŮ
Allah telah menjaga ku dari fitnah (perang jamal) berkat sesuatu (satu hadits) yang aku dengar dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ketika Kisra (raja Persia) meninggal, beliau bersabda, âsiapa penggantinya?â Para Sahabat menjawab, âputrinyaâ, maka beliau pun bersabda, âTidak akan sukses selamanya sebuah kaum, yang menyerahkan urusan mereka (pemimpin) kepada seorang perempuanâ. Abu Bakrah radhiyallahu anhu berkata, âKetika Aisyah radhiyallahu berangkat ke Bashrah, aku ingat hadits Rasulullah tersebut, maka Allah pun menyelamatkan aku (dengan tidak ikut ikutan fitnah yaitu peperangan jamal)â (HR Tirmidzi : 2262)
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah (shallallahu âalaihi wa sallam) bersabda, âBersegeralah untuk mengerjakan amalan-amalan shaleh sebelum datang berbagai fitnah seperti potongan-potongan kegelapan malam, di mana seseorang beriman di waktu pagi hari, kemudian menjadi kafir di sore hari, ataupun beriman di sore hari, kemudian menjadi kafir di pagi hari. Dia menjual agamanya demi kepentingan dunia.â (HR. Muslim).
Dari Abu Musa Al-Asyâari, dia berkata, Rasulullah (shallallahu âalaihi wa sallam) bersabda, âSesungguhnya menjelang terjadinya hari kiamat, akan terjadi berbagai macam fitnah seperti potongan-potongan kegelapan malam, di mana seseorang beriman di waktu pagi hari kemudian menjadi kafir di sore hari, ataupun beriman di sore hari kemudian menjadi kafir di pagi hari. Ketika itu, orang yang duduk lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik dari orang yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berlari, maka hancurkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, serta pukulkanlah pedang-pedang kalian kepada bebatuan, dan jika fitnah tersebut memasuki kediamannya, hendaklah dia menjadi sebaik-baik anak Adam.â (HR. Abu Dawud).
Tidak akan terjadi hari kiamat sampai ada seseorang melewati kuburan lalu berkata, âSeandainya aku berada di tempatnya.â (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis Rasulullah SAW diriwayatkan dari Hudzaifah ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.”
Hudzaifah berkata, âSaya mendengar Rasulullah shallalluhu âalaihi wa sallam bersabda, âFitnah dibentangkan di atas hati-hati seperti tikar, berulang-ulang. Hati yang menyerap fitnah tersebut disematkan di dalamnya titik hitam, sedangkan hati yang menolak fitnah tersebut disematkan titik putih, sampai memenuhi dua hati itu. Hati yang pertama putih bersih, tidak akan terganggu oleh fitnah sedikitpun selama langit dan bumi masih tegak. Sedangkan hati yang kedua hitam pekat, seperti cangkir terbalik, tidak mengenal yang maâruf dan tidak mampu mengingkari kemungkaran, hanya mengikuti hawa nafsunya.â ( HR. Muslim).
Dari Abdullah bin Umar radliyallahu anhuma berkata, aku pernah mendengar Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, âBarangsiapa yang berkata mengenai seorang mukmin yang tidak ada padanya, maka Allah akan menempatkannya pada ârodghah al-Khabalâ sehingga ia keluar dari apa yang ia katakanâ
âSesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.â (H. R. Ahmad).
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; âTidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.â
Telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami Azhar bin Sa’d dari Ibnu ‘Aun dari Nafi’ dari Ibnu Umar mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memanjatkan doa; “Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami.” Para sahabat berkata; ‘ya Rasulullah, dan juga dalam Nejed kami! ‘ Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam membaca doa: “Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami.” Para sahabat berkata; ‘Ya Rasulullah, juga dalam Nejed kami! ‘ dan seingatku, pada kali ketiga, beliau bersabda; “Disanalah muncul keguncangan dan fitnah, dan disanalah tanduk setan muncul.”
Dari âAbdullah bin âAmr bin Al-Ash berkata, âSesungguhnya seluruh nabi sebelumku pasti telah menunjukkan semua kebaikan yang ia ketahui kepada umatnya, dan memperingatkan mereka dari semua keburukan yang ia ketahui. Dan sesungguhnya, kebaikan umat ini terletak pada generasi pertama, adapun generasi belakangan, mereka akan tertimpa cobaan dan perkara-perkara yang kalian ingkari, fitnah datang silih berganti, ketika fitnah itu menimpa, orang yang beriman berkata, âKebinasaanku telah tiba!â Kemudian fitnah itu berlalu. Lalu muncul fitnah lagi, orang yang beriman berkata, âInilah saatnya, inilah saatnya!â Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan masuk surge, maka hendaknya dia berusaha mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah dia bergaul dengan manusia dengan baik, sebagaimana dia senang jika manusia bersikap baik kepadanya. dan barangsiapa yang berbaiat untuk menaati seorang pemimpin, dia mengikrarkan perjanjian dengan sepenuh hatinya, maka hendaklah dia menaatinya semaksimal mungkin. Jika ada orang yang berusaha menyelisihinya, maka penggallah leher orang tersebut.â (HR. Muslim).
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismaâil berkata, Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fatimah dari Asmaâ berkata: Aku menemui Aisyah saat dia sedang shalat. Setelah itu aku tanyakan kepadanya: Apa yang sedang dilakukan orang-orang? Aisyah memberi isyarat ke langit. Ternyata orang-orang sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari). Maka Aisyah berkata: Maha suci Allah. Aku tanyakan lagi: Satu tanda saja? Lalu dia memberi isyarat dengan kepalanya, maksudnya mengangguk tanda mengiyakan. Maka akupun ikut shalat namun timbul perasaan yang membingungkanku, hingga aku siram kepalaku dengan air. Dalam khutbahnya, Nabi shallallahu âalaihi wasallam memuji Allah dan mensucikan-Nya, lalu bersabda: Tidak ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari tempatku ini hingga surga dan neraka, lalu diwahyukan kepadaku: bahwa kalian akan terkena fitnah dalam kubur kalian seperti -atau hampir berupa- fitnah -yang aku sendiri tidak tahu apa yang diucapkan Asmaâ diantaranya adalah fitnah Al Masihud dajjal-; akan ditanyakan kepada seseorang (didalam kuburnya); Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini? Adapun orang beriman atau orang yang yakin, -Asmaâ kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya- akan menjawab: âDia adalah Muhammad Rasulullah telah datang kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk. Maka kami sambut dan kami ikuti. Dia adalah Muhammad, â diucapkannya tiga kali. Maka kepada orang itu dikatakan: âTidurlah dengan tenang, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang yang yakinâ. Adapun orang Munafiq atau orang yang ragu, -Asmaâ kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya-, akan menjawab; aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar manusia membicarakan sesuatu maka akupun mengatakannya. (hr. Bukhari)
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abi Sha’Sha’ah dari ayahnya dari Abu Sa’id Al Khudzri radliallahu ‘anhu, bahwasanya ia menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “tak lama lagi sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yang ia gembalakan di lereng-lereng gunung dan tempat-tempat hujan turun, ia lari untuk menyelamatkan agamanya dari gelombang fitnah.”
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Ibnu âUyainah dari Maâmar dari Az Zuhri dari Hind dari Ummu Salamah dan âAmru. Dan dari Yahya bin Saâid dari Az Zuhri dari Hind dari Ummu Salamah berkata, âPada suatu malam Nabi shallallahu âalaihi wasallam terbangun lalu bersabda: âSubhaanallah (Maha suci Allah), fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini? Dan apa yang dibuka dari dua perbendaharaan (Ramawi dan Parsi)? Bangunlah wahai orang-orang yang ada di balik dinding (kamar-kamar), karena betapa banyak orang hidup menikmati nikmat-nikmat dari Allah di dunia ini namun akan telanjang nanti di akhirat (tidak mendapatkan kebaikan).â (Hr. Bukhari)
Hudzaifah ra berkata: Saat itu kami sedang duduk-duduk bersama Umar. Maka berkatalah Umar, âSiapakah di antara kalian yang tahu betul terhadap sabda Rasulullah Shallallahu âAlaihi Wasallam yang berkaitan dengan fitnah?â Maka aku pun menjawab, âAkulah orangnya.â Maka, Umar berkara, âSungguh, engkau terhadap masalah ini termasuk orang yang berani.â Maka aku pun langsung mengatakan permasalah itu di hadapannya, â(Ketahuilah), fitnah yang menimpa seorang laki-laki terkait keluarga, harta, anak, atau tetangganya dapat dilebur dengan shalat, puasa, sedekah, dan melakukan amar makruf dan nahi munkar.â Umar berkata, âBukan itu yang aku maksudkan, tetapi fitnah yang menerpa (umat Islam) laksana gelombang samudera.â Maka Hudzaifah berkata, â(Tenang saja) engkau tidak akan mengalami pedihnya fitnah itu, wahai Amirul Mukminin, karena antara fitnah itu dan diri Anda terdapat pintu yang tertutup (yang menghalanginya).â Umar balik bertanya, âApakah pintu tersebut akan terbuka atau didobrak?â Hudzaifah menjawab, âPintu tersebut akan didobrak secara paksa.â Kami (perawi) pun berkata, âApakah Umar juga mengetahui âpintuâ itu?â Hudzaifah menjawab, âIya, dia pun juga mengetahuinya seperti siang yang akan mendahului malam. Ketahuilah, aku tidak menceritakan hal ini dengan mengada-ada. Biarkan aku pergi untuk bertanya langsung kepada Hudzaifah. Maka kami pun menyuruh Masruq untuk menanyakannya, maka Hudzaifah pun menjawab, âPintu itu adalah Umarâ.â [HR. Al-Bukhari]
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya pernah ditanyakan, âWahai Rasulullah, apakah ghibah itu?â. Beliau menjawab, âKamu menceritakan saudaramu apa yang dia tidak sukaâ. Ditanyakan lagi, âBagaimana pendapatmu, jika pada saudaraku itu seperti apa yang aku katakan?â. Beliau menjawab, âJika ada padanya sebagaimana yang kamu katakan berarti kamu telah meng-ghibahnya, tetapi jika tidak ada padanya, maka bererti kamu telah mem-buhtannya(membuat kebohongan/fitnah)â.
Dari Ibnu Abbas r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw pernah berjalan melewati 2 (dua) kuburan, kemudian beliau bersabda : âSesungguhnya 2 (dua) orang ahli kubur itu disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Ya, benar. Sesungguhnya dosa itu adalah besar. Salah seorang di antara keduanya adalah berjalan di muka bumi dengan menyebarkan fitnah (mengumpat). Sedang salah seorang yang lain tidak bertirai ketika kencingâ. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah kumpulan hadits tentang fitnah dalam islam lengkap. Semoga daftar hadist yang sedikit ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang bahaya fitnah dan macam macam jenisnya. Wallahu a’lam.